
kumpulan master mengacu pada proses pendispersian secara seragam aditif, pigmen, bahan pengisi dengan konsentrasi tinggi, dll. dalam resin pembawa untuk membuat premix granular. Ini digunakan dalam proses pemrosesan plastik, yang secara efektif dapat meningkatkan efisiensi produksi, menghemat bahan baku, dan meningkatkan pengendalian proses pemrosesan. Masterbatch banyak digunakan di bidang pewarnaan plastik, peningkatan fungsional, dan modifikasi.
Proses pembuatan masterbatch biasanya mencakup langkah-langkah utama berikut:
1. Persiapan bahan baku
Pembawa resin: Basis masterbatch adalah resin, dan umumnya jenis resin yang sama atau serupa dengan produk plastik akhir dipilih, seperti polietilen (PE), polipropilen (PP), polistiren (PS), dll.
Aditif: Sesuai dengan tujuan masterbatch, pilih aditif yang sesuai, yang umum adalah:
Pigmen, pewarna (untuk pewarna)
Pengisi (seperti kalsium karbonat, bedak, dll.)
Aditif (antioksidan, peredam UV, penghambat api, bahan pengeras, dll.)
2. Pencampuran
Pencampuran awal: Campurkan aditif, pigmen atau pengisi dengan resin pembawa secara proporsional. Langkah ini biasanya diselesaikan dengan pengaduk bubuk kering atau pengaduk berkecepatan tinggi untuk menjamin keseragaman bahan baku.
Pencampuran basah: Untuk beberapa pigmen atau bahan tambahan yang sulit disebarkan secara merata, mungkin perlu mencampurkannya secara basah dengan bahan pembawa cair terlebih dahulu, lalu mengeringkannya.
3. Ekstrusi leleh
Proses peleburan: Bahan pra-campuran dimasukkan ke dalam ekstruder sekrup ganda atau ekstruder sekrup tunggal, dan resin pembawa serta aditif dicampur sepenuhnya melalui proses plastisisasi leleh suhu tinggi untuk mencapai dispersi yang seragam.
Kontrol suhu: Dalam proses ini, kontrol suhu sangat penting. Suhu yang terlalu tinggi atau terlalu rendah dapat mempengaruhi kualitas masterbatch, terutama efek dispersi pigmen dan aditif.
4. Granulasi
Pendinginan dan pembuatan pelet: Setelah ekstrusi, campuran cair memasuki tangki pendingin air untuk pendinginan dan pemadatan, dan kemudian dipotong menjadi pelet dengan alat pelet. Ukuran pelet biasanya 2-4mm.
Pengeringan: Beberapa masterbatch mungkin mengandung sejumlah kelembapan setelah pelet, dan perlu diproses dengan peralatan pengeringan (seperti pengering unggun terfluidisasi) untuk memastikan bahwa masterbatch tidak menyerap kelembapan dan menghindari pengaruh pada penggunaan selanjutnya.
5. Kontrol kualitas
Inspeksi ukuran partikel: Periksa distribusi ukuran partikel masterbatch untuk memastikan bahwa partikelnya seragam dan memenuhi persyaratan produksi.
Uji warna dan dispersi: Untuk masterbatch warna, dispersi dan perbedaan warna pigmen perlu diperiksa.
Uji kinerja: seperti menguji efektivitas aditif, fluiditas lelehan plastik, dll.
Uji stabilitas: Beberapa produk masterbatch juga perlu diuji stabilitas termal, stabilitas cahaya, sifat mekanik, dll.
6. Pengemasan dan penyimpanan
Masterbatch yang sudah jadi harus dikemas dengan benar, biasanya dalam kantong plastik, kantong kertas atau kantong jumbo, dan disimpan di tempat yang kering, sejuk, dan berventilasi baik untuk menghindari kelembapan dan degradasi.
7. Aplikasi
Dalam aplikasi sebenarnya, masterbatch biasanya diproses bersama dengan plastik dasar (seperti polietilen, polipropilen, dll.) di mesin cetak injeksi, ekstruder, dan peralatan lainnya. Setelah dipanaskan dan dicairkan, bahan tambahan dalam masterbatch akan tersebar merata ke dalam produk plastik akhir.
Proses pembuatan masterbatch merupakan proses presisi tinggi yang memerlukan kontrol ketat terhadap suhu, tekanan, dan rasio pencampuran di setiap link untuk memastikan kualitas masterbatch memenuhi standar yang diharapkan. Melalui proses ini, berbagai sifat fungsional dan dekoratif dapat diberikan pada produk plastik tanpa mengubah substrat plastiknya.
PA-103 STABILITAS KINERJA TINGGI SERBAGUNA HITAM MASTERBATCH
sebelumnyaNo previous article
BerikutnyaCarbon Black Masterbatch: Aditif Multifungsi di Industri Plastik